Selasa, 24 April 2018

Video Mesum Beredar, Warga Resah dan Cemas

SHARE
Jember, MotimNews. Beredarnya video mesum pasangan selingkuh di wilayah sekitar Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, membuat warga resah dan cemas. Di kawatirkan video itu dikonsumsi anak-anak.

“Video mesum yang beredar di tengah masyarakat, memang sangat meresahkan dan membuat cemas masyarakat. Apalagi, bagi yang memiliki anak di bawah umur. Karena 70 persen masyarakat disini, sudah memegang android dan bisa menyebar video itu melalui Whatsapp,” kata salah satu warga Dusun Plerenan, Desa Purwoasri, Agus Thoriq (40) saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (23/4).

Throriq menyampaikan, harus ada peran atau tanggapan dari pemerintah desa maupun kepolisian. Supaya tidak terjadi perluasan peredaran kembali dan kejadian ini harus di usut tuntas. Baik pelakunya atau penyebarnya, supaya ini tidak dikonsumsi oleh anak cucu kita.

“Karena anak SD sudah pegang android disini, jadi selaku orang tua sangat resah dan mengkawatirkan video itu. Saya juga setiap hari harus ngecek, Hp anak saya,” terangnya.

Sedangkan untuk pemeran video yang pria, dia menagku tidak kenal. Sedangkan untuk yang perempuan dia mengetahuinya. “Perempuannya warga Dusun Plerean, Desa Purwoasri, yang mana jarak dari rumah, sekitar 500 meter tempat tinggalnya,” ujar Thoriq.

Thoriq mengaku, penyebaran video mesum ini ada pihak terkait yang menyebarnya, dan tidak di ketahui oleh pelapor bersama istrinya. Sedangkan video mesum ini sudah menyebar ke masyarakat sekitar kurang lebih dua puluh hari, dan kemungkinan masyarakat di Purwoasri yang sudah memiliki video ini sekitar 80 persen.

“Saya takut-trakuti juga anak saya, karena takut mereka mengkonsumsi dan juga berdampak negatif bagi anak-anak. Mungkin anak-anak disini sudah punya, mungkin karena ingin tahu. Apalagi anak sekarang pintar-pintar, dan ingin tahu kejadian ataupun apa yang sekarang ini lagi heboh. Itu yang saya cemaskan dengan masyarakat,” tegasnya.

Keretakan keluarga dari pelapor dan perempuan di video mesum itu, kemungkinan karena orang ketiga, bukan karena ekonomi. Karena menurutnya, keluarga pelapor dan pemeran perempuan di video mesum dari keluarga berkecukupan. “Saya melihat keluaraga mereka berkecukupan, dan juga saya dengar jika mereka sudahpisah ranjang,” ucap Thoriq.

Sementara kuasa hukum dari pelapor (Suami) Mohammad Zainudin mengatakan pelapor dan perempuan statusnya masih sah suami istri hingga detik ini, dan memang keduanya sudah pisah ranjang sejak bulan maret kemarin.

“Untuk di desa Purwoasri, video itu sudah tersebar dan banyak sekali masyarakat memiliki. Untuk pemeran laki-laki di video itu pelapor tidak mengenalnya dan tidak mengetahui alamatnya,” ungkap Zainudin.

Dirinya mengaku, jika perselingkuhan ini terjadi karena orang ketiga.mungkin karena suami yang bekerja keluar kota, dan pulang terkadang satu minggu sekali. “Mereka sudah dikaruniai anak satu, dan hingga kini suami atau pelapor bekerja di surabaya. Sedangkan pihak kepolisian, sekarang sedang dalam proses penyelidikan,” tegasnya. (Sg)

SHARE

Author: verified_user

0 komentar: