Situbondo, MotimNews. Satuan reskrim narkotika dan obat-obatan (Satresnarkoba) polres Situbondo ungkap dugaan peredaran narkotika golongan satu jenis Sabu-sabu di wilayah timur kabupaten Situbondo, Senin (23/4).
Dalam ungkap tersebut, selain mengamankan tersangka Mohamad Yasin (38) warga Dusun Barat Desa Awar-Awar, Kecamatan Asembagus, petugas juga mengamankan barang bukti sabu dengan berat kotor 1,63 gram yang dikemas dalam tujuh poket . Selanjutnya, guna penyidikan lebih lanjut, tersangka dan barang bukti dan sejumlat alat lainnya digelandang ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan petugas.
Keterangan Memo Timur menyebutkan, penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat setempat yang menyebut maraknya peredaran narkotika jenis sabu. Begitu mendapat laporan tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB unit opsnal satresnarkoba kemudian melakukan penyelidikan terlebih dahulu disekitar rumah tersangka.
Setelah semuanya dinyatakan benar, tanpa buang waktu polisi langsung beraksi dan berhasil mengamankan tersangka yang kedapatan membawa enam poket sabu-sabu siap edar di Dusun Barat Rt 04 Rw 05 tak jauh dari rumahnya .
Tak puas, hanya mengamankan tersangka dan tujuh poket shabu, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumahnya dan menyita sejumlah alat bukti seperti, satu potongan pipet kaca, satu potongan sedotan, dua korek api warna biru, tiga potongan bentuk L yg terbuat dari sedotan plastik, satu sekop yg terbuat dari sedotan plastik, satu potongan pipet kaca, satu tutup botol yg terdapat 2 lubang warna cokelat, satu buah potongan selang, serta satu plastik klip kecil yang berisi sabu.
Kasat Resnarkoba, AKP Aryo Pandanaran melalui Kasubag humas polres Situbondo membenarkan adanya penangkapan seorang tersangka berinisial MY asal Kecamatan Asembagus yang diduga sebagai pengedar.
“Memang benar, tersangka berinisial MY sudah diamankan dengan barang bukti shabu-shabu dengan berat kotor 1,63 gram yang dikemas dalam tujuh poket. Selain itu, sejumlah alat bukti lainnya juga disita dan sekarang tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif untuk dikembangkan,” katanya.(gik)
0 komentar: