Jember,
Motim. Gelaran
Jember Fashion Carnaval (JFC) -17 tahun 2018 memiliki harga tiket yang dinilai
cukup mahal, jika ingin menonton di sekitaran Alun-alun Jember. Bahkan banyak
warga yang mengkritisi mahalnya harga tiket tersebut.
Namun
pihak JFC menanggapi kritikan tersebut, alasan dari diadakannya tiket untuk
menonton secara dekat dengan dipayungi tenda di sekitaran alun-alun kota
Jember, bertujuan untuk menutup kebutuhan anggaran operasional yang dibutuhkan
JFC. Diantaranya biaya keamanan, biaya kebersihan masjid yang biasanya penonton
melaksanakan ibadah salat dan menggunakan toilet masjid saat menonton JFC,
biaya menyewa tenda, dan akomodasi lain yang dibutuhkan dalam gelaran JFC
tersebut.
Menanggapi
hal tersebut, David Kristian Susilo, Development Program JFC menyampaikan, dengan harga tiket JFC yang
dinilai terlalu mahal, hal itu merupakan persepsi yang salah di tengah
masyarakat. Karena sebenarnya, harga tiket tersebut sudah sesuai dengan
pertimbangan, bertujuan untuk menutup biaya operasional yang dibutuhkan JFC.
“Karena
gelaran JFC ini, kami tidak melibatkan sponsor dari pihak manapun. Bahkan untuk
logo Pemkab Jember tidak kita cantumkan dalam tiket, ID card, dan banner-banner
JFC,” ujar David saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Ia
menjelaskan, atas pertimbangan tersebut, sehingga JFC untuk dapat terus
menggelar kegiatan rutin tahunannya, mencari solusi dengan segala cara, agar
gelaran yang telah membawa nama Jember itu tetap eksis.
“Segala
cara kami lakukan, bahkan istilahnya kita mengamen, berkeliling untuk mencari
penghasilan yang digunakan untuk menutup biaya operasional yang kita butuhkan
untuk gelaran JFC setiap tahunnya. Bahkan tahun ini saja, kita sudah melakukan
83 kali even, atau istilahnya tiap seminggu sekali kita melakukan show untuk mendapatkan anggaran itu,”
ungkapnya.
Kemudian
sisa dari biaya yang dibutuhkan untuk menggelar acara JFC-17 bertajuk AsiaLight
itu, kata David, pihaknya mencari penghasilan dari menjual tiket bagi
masyarakat yang ingin menonton dan melihat secara dekat para talent JFC itu.
“Namun
dari seat (kursi, red) yang kita
jual, tidak semuanya ditiketkan. Contoh untuk gelaran JFC dari hari pertama
sampai keempat. Kita menyediakan 1500 seat,
tetapi yang kita jual hanya 300 seat. Sisanya kita bagikan gratis, untuk
komunitas, relasi kita, dan orang tua dari peserta,” terangnya.
Namun
untuk harga tiket yang dijual, katanya, bervariasi sesuai dengan kelas yang
ditentukan. Bahkan menurut David, harga tiket untuk gelaran hari pertama sampai
keempat masih dinilai cukup murah. Diketahui untuk kelas Silver harganya Rp 25
ribu, Gold Rp 50 ribu, dan Platinum Rp 75 ribu.
“Harga
itu berlaku untuk gelaran JFC, Pets Carnival, Kids Carnival, Artwear Carnival,
dan WACI Carnival. Tetapi untuk Grand Carnival nanti hari Minggu, 12 Agustus
2018, harganya beda lagi,” tandasnya.
David
menjelaskan, untuk gelaran Grand Carnival JFC, pihaknya menyediakan 4000 kursi
bagi para penonton yang ingin lebih dekat melihat talen JFC secara dekat,
secara nyaman dan enak bagi wisatawan.
“900
seat yang kita jual dengan 3 variasi harga, dari Rp 500 ribu untuk 400 seat
yang sudah dibeli para pengusaha dari Surabaya, Jakarta, dan relasi-relasi yang
ingin lihat JFC dari dekat, Rp 300 ribu, dan Rp 200 ribu,” tandasnya. (ata)
0 komentar: