Jember, MotimNews. Memimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember selama 5 tahun sejak tahun 2013, kini Achmad Bunyamin menikmati masa pensiun dengan segudang prestasi yang ditorehkan. Jabatan Kepala KPwBI Jember pun kini disandang oleh Hestu Wibowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Divisi Pengelolaan Uang BI.
Prosesi serah terima jabatan (sertijab) tersebut, dilakukan di Gedung Serbaguna (GSG) Kantor Bank Indonesia Jember, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat. Diantaranya, Deputi Bank Indonesia Pusat Dody Budi Waluyo, Anggota Komisi XI DPR RI M. Nur Purnamasidi dan Sumail, serta pimpinan daerah dari wilayah kerja BI di Sekarkijang (Se-Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang).
Menurut Dody Budi Waluyo dalam pidato sambutannya, pergantian atau sukses kepemimpinan ini sudah wajar terjadi di BI, sehingga bukanlah hal istimewa. “Kepada pak Bunyamin terima kasih atas dedikasi dan kinerjanya memimpin BI Jember dengan sangat baik,” jelasnya. Pihaknya mengucapkan selamat karena pada 1 Mei 2018 ini sudah pensiun.
“Ini babak baru kehidupan baru. Keluarga yang ditinggal akan tuntut balas,” ucapnya. Dirinya mengakui selama dipimpin Bunyamin, prestasi BI Jember sangat bagus. Yang paling fenomenal tentunya mengantarkan Kabupaten Jember mendapatkan gelar TPID terbaik selama tiga kali berturut-turut pada kurun 2014-2016 lalu.
Juga pada 2016 berhasil mengantar Lumajang menjadi TPID terbaik untuk kabupaten non IHK (Indeks Harga Konsumen) dan 2017 menjadikan Banyuwangi menjadi TPID terinovatif. Selain itu juga ada peningkatan kualitas kopi Bondowoso mendapatkan award pada 2014 serta menjadikan beras organik Bondowoso dan Banyuwangi dengan kualitas ekspor.
“Juara perpustakaan pada 2015-2017, Pustawakawati dan akreditasi perpustakaan 2017,” ucap Hestu. Tentu berbagai prestasi ini menjadi tantangan baru bagi penggantinya Hestu. Namun, pihaknya menjamin jika akan sama bagusnya dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik selama di Jember nantinya.
“Di BI kenal semangat better of. Untuk yang diganti dan menggantikan lebih baik dari sebelumnya,” tegasnya. Pihaknya hanya berpesan kepada pengganti Bunyamin untuk memperkuat peran BI, utamanya bermitra dengan pemerintah daerah, badan keuangan dan kementrian yang ada.
“Tantangan yakni jaga pertumbuhan di Sekarkijang ini. Apalagi selama ini pertumbuhan ekonomi diatas nasional,” jelasnya. Dirinya meyakinkan jika banyak sumber ekonomi baru yang jadi bekal sehingga daerah terus berkembang, teruatam dari segi ekspor sesuai dengan target Presiden Jokowi. Sehingga prestasi sebelumnya bisa dipertahankan dan lebih bagus.
Sementara itu, Bupati Jember Faida mengucapkan selamat kepada Bunyamin karena berhasil mencatatkan sejarah bagus di Jember. “Jember meraih TPID nasional terbaik 3 tahun berturut-turut. Sejarah itu tidak bisa dinafikan. Tanpa kerjasama baik dengan pemerintah daerah tak mungkin bisa diraih,” jelasnya. Pihaknya pun mengakui ada tantangan untuk penggantinya.
“Dengan pengalaman panjang, Pak Hestu akan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” jelasnya.
Diharaokan ini menjadi kesempatan emas untuk mengungkit ekonomi daerah di Jember dan sekitarnya. Karena BI sebagai saudara tua diuharapkan bisa menyambungkan ekonomi di Sekarkijang. Karena menurut Faida, bukan saatnya daerah berjuang sendiri-sendiri namun saling menguatkan dengan koordinasi yang baik dengan BI.
Sementara itu, Achamd Bunyamin kepada sejumlah media menuturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya selama di Jember. Dirinya mengatakan banyak hal yang belum bisa dilakukan di Jember. “Jember ini banyak potensi yang belum digali. Ini seperti raksasa tidur, jika menggeliat mestinya akan luar biasa,” tegas Bunyamin.
Dia mengatakan memang adanya tol yang menyambung hingga Banyuwangi akan memberikan dampak negatif untuk Jember. Namun, dirinya berharap ini bukan sebagai pelemah. “Oportunity-nya yang harus diambil. Dilihat positifnya yakni jarak tempuh ke Jember menjadi lebih dekat,” tegasnya.
Terutama bagaimana orang mau mampir ke Jember dengan mengungkit berbagai potensi yang sebenarnya dimiliki oleh Jember.
Terkait keberhasilannya memenangkan TPID, diakui Bunyamin, sebenarnya hanya program scientific, keterlibatan swasta melalui cluster, juga keterlibatan UMKM. “Itu dipoles lagi bisa dengan inovasi lainnya yang pasti akan membuat Jember dan Sekarkijang akan berprestasi lagi di tahun-tahun mendatang,” tuturnya. (ata)
0 komentar: