Jember,
Motim. Diketahui
kabur dari kegiatan perkemahan pramuka yang dilaksanakan oleh salah satu
sekolah di Jember selatan, salah satu peserta tersebut menerima hukuman kekerasan
oleh salah satu pembina.
Kejadian
itu terekam oleh salah satu Handphone dan video yang berdurasi 1.17 menit itu sempat
beredar di media sosial facebook di wilayah Kencong dan sekitarnya. Menurut
informasi anak tersebut murid SMA Negeri 1 Kencong.
“Kakak
itu marah-marah sampai emosi, dan akhirnya nendang kepala saya. Ditendang
dengan kaki biasa, kemudian saya di suruh tidur di tengah lapangan. Yang
menyuruh waktu itu kakak pembina,” kata salah satu korban MF kelas X IPA IV
siswa SMA 1 Kencong ketika ditemui sejumlah wartawan di sekolahnya, Rabu (8/8).
Kejadian
itu berawal ketika korban bersama dengan dua orang temannya mendapat kiriman
kopi. Karena ketiganya takut mau minta izin, lalu ketiganya pergi ke rumah
saudara salah satu temannya.
“Setelah
agak lama, saya mau kembali ke tenda, acaranya sudah mulai dan saya tidak
berani kembali. Lalu saya diam di belakang pagar sampai lama hingga acaranya
selesai. Terus ada kakak pembina yang melihat kami, mereka lari mendatangi
kami, dan terpaksa kami lari juga,” terangnya.
Saat
ketiganya lari itulah, kemudian keduanya menyerah dan pasrah dari kejaran kakak
pembina.
“Kami
lari karena takut, saya dan teman saya akhirnya menyerah, sedangkan yang satu
lari. Terus saya dibawa ke lapangan, saya di dorong di bagian bahu dan di suruh
duduk,” ungkap MF.
Dari
kejadian itu pihak sekolah kemudian
menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Bahkan salah satu pembina
tersebut akan di skors.
“Kakak
Reza (Pembina) sudah minta maaf ke sekolah dan ke pihak keluarga sudah minta
maaf. Saya sendiri telah memaafkan,” ujarnya.
Sementara
pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Imam Wiswantoro
menyampaikan kejadian itu saat mengikuti kegiaatan program ekstrakurikuler
kepramukaan yang dilaksanakan 3-4 Agustus.
“Pada
saat kegiatan pentas seni itu, kemudian pembina mengecek pesertanya. Setelah di
cek, ada tiga anak yang tidak mengikuti atau tidak ada. Kemudian setelah dicari
anak itu ketahuan, anak itu langsung lari. Karena tempatnya di lapangan atau di
baratnya sekolah, anak itu lari ke sawah. Akhirnya dikejar sama panitia, yang
dua kembali dan dibawa ke tempat lokasi kemah,” ucapnya.
Pelaksanaan
perkemahan dilakukan di sebelah sekolah karena permintaan dari kakak pembina.
Dirinya berharap kedepan kejadian ini tidak terulang kembali.
“Tiga
anak itu atas nama FS, MF dan FH, dan semuanya kelas X. Karena kegiatannya
memang untuk kelas X,” pungkasnya. (sg)
0 komentar: