Selasa, 08 Mei 2018

KHR. Muhammad Kholil As’ad Ajak Ribuan Massa Menangkan Paslon Dhafir-Dayat

SHARE
Bondowoso, MotimNews. Pengajian akbar dalam rangka menyambut bulan Ramadan dengan tema Do’a bersama untuk Bondowoso Hebat, Selasa (8/5). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah se-Kabupaten Bondowoso. 

Serta hadir KHR. Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin, Drs. Amin Said Husni ketua DPW PKB Bondowoso, KH. Faqih Ali Malandingan Situbondo, KH. Abdul Qodir Syam  ketua PCNU dan KH. Asy’ari Pasha rais syuriyah PCNU Bondowoso serta calon bupati H. Ahmad Dhafir. 

Juga banyak ulama lainnya yang hadir dan acara ini  berlangsung di lapangan Desa Koncer Kidul Kecamatan Tenggarang. Sebelumnya, massa yang datang mulai puluk 13.00 Wib dan selesai puluk 17.00 Wib.

Tausiyah dari KHR. Muhammad Kholil As’ad, mengatakan seseorang itu akan menyesal jika sudah meninggal, dan selama ia masih hidup jauh dari para ulama. Tanggung jawab ulama harusnya selalu menjaga umatnya.

Karena penyesalan itu akan timbul lalu berkata “untung saya bersama dia, untung saya kumpul bersama auliyak. Namun sebaliknya, menyesal aku kumpul sama dia dan menyesal juga aku tidak kumpul bersama para ulama.

“Maka di bulan Ramadan nanti, itu diresapi lagi. Semoga kita semua tidak menyimpang dari aoliyak, tidak apa-apa menjadi orang biasa yang terpenting jangan sampai jauh dari para ulama,” katanya.

Lanjut KHR. Kholil As’ad, menjelaskan urusan ustad atau kiai terkait permasalahan umat lalu tidak mau bermusyawarah dengan para kiai dan ulama yang sama itu bagaimana?. Terkadang walaupun bajingan ada apapun masih bermusyawarah, tapi kiai malah tidak mau bermusyawarah dengan kiai yang sama itu dapat kerjaan namanya.

Rabbaniyyin itu seharusnya bersama-sama, karena umat itu yang paling diberatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Makanya, Nabi Muhammad urusan umarok tidak terlepaskan yang terdiri dua golongan yaitu ulama dan umarok.

“Ulama dan umarok, bukan sembarangan mencalonkan. Kenapa di sebut ulama oleh Nabi Muhammad,  karena umarok itu atau pemerintah yang melaksanakan lalu ulama sebagai cahayanya umat,” jelasnya.

Lebih tegas KHR Kholil As’ad mengatakan ulama itu pikirannya ke umat, sedangkan hatinya ke Allah. Harapannya, do’akan Dhafir-Dayat di nomor urut 2 menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso.

“Kenapa saya mendukungnya hasil dari musyawarah dengan para tokoh dan kiai yang lain. Kemudian hasil musyawarah itu kepada Dhafir-Dayat,” 


Ia juga menjelaskan ada satu di ajak musyawarah sampai dua kali tidak mau ketemu. Akhirnya, inilah keputusan musyawarah para kiai dan tokoh kepada pasangan Dhafir-Dayat.

“Ayo do’akan dan menangkan pasangan Dhafir-Dayat dengan jumlah suara yang sangat banyak. Semua itu hanya perantara, tapi yang kita harapkan semoga pasangan Dhafir-Dayat mendapatkan pertolongan allah dan kemenangan nanti membawa keberkahan kepada seluruh umat Bondowoso dan keluarganya.

Sementara sambutan Drs. Amin Said Husni, ketua DPW PKB Bondowoso mengatakan berkat do’a masyarakat, para kiai dan ulama Bondowoso kepemimpinannya membangun dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Keadaan Bondowoso semakin kondusif, dan para masayekh, para kiai dan pengasuh pondok pesantren baik itu di Bondowoso maupun diluar Bondowoso ternyata mendukung Bapak Dhafir. Karena dari awal bertekat melanjutkan percontohan yang baik dan sunnah hasanah.

“Semoga keinginan Bapak Dhafir terkabulkan oleh allah SWT dan ini menjadi kebanggaan saya. Karena yang telah kita lakukan bersama-sama, kita bangun bersama telah mebuahkan hasil serta manfaat dan kekurangan nantinya dapat diperbaiki oleh pemimpin yang akan datang,” tandasnya.(cw3)   

SHARE

Author: verified_user

0 komentar: