Rabu, 25 April 2018

Polisi Amankan 90 Tersangka Narkoba dan Miras

SHARE
S
idoarjo, MotimNews. Rilis hasil ungkap Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2018, di wilayah hukum Polresta Sidoarjo dan polsek jajaran, Rabu (25/4/18) di halaman Mapolresta Sidoarjo dihadiri Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji, beserta Kasat, Kabag, Kapolsek, dan tokoh agama serta ormas kepemudaan.

Dalam operasi itu Polresta Sidoarjo berhasil mengamankan 90 orang tersangka dari 80 kasus narkoba serta Minuman Keras (Miras) yang bermerek maupun Oplosan.

Operasi berjalan selama 12 hari, yang yang dilaksanakan sejak tanggal 13 - 24 April 2018. Dalam operasi anggota Polresta dan polsek jajaran berhasil mengamankan sebanyak 3.168 botol minuman keras, 20.365 kg ganja, 90,449 gram sabu-sabu, 17.152 butir pil double L, 65 butir XTC, uang tunai Rp 762 ribu dan 33 handphone.

"Ungkap kasus yang berjalan selama 12 hari ini, di titik beratkan pada pemberantasan peredaran miras dan narkoba di wilayah hukum Polresta Sidoarjo," ucap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji, Rabu (25/4/2018).

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji mengatakan, bahwa saat digelarnya operasi tumpas narkoba semeru 2018 di Sidoarjo, pihaknya tidak menemukan adanya pabrik maupun industri miras oplosan. Miras oplosan yang ditemukan di Sidoarjo ini merupakan distribusi dari luar kota yang masuk ke dalam wilayah hukum Polresta Sidoarjo.

"Selama 12 hari, tidak kami temukan pabrik maupun pengoplos miras. Peredaran miras pabrikan dan oplosan di Sidoarjo ini, dimungkinkan pendistribusiannya dari luar Kabupaten Sidoarjo. Jadi menjadi atensi kami untuk memperketat jalur-jalurnya untuk melakukan penyekatan," katanya.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji menambahkan, meskipun operasi tumpas narkoba semeru 2018 telah usai. pihak Polresta Sidoarjo akan tetap berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba dan miras di wilayah hukum Polresta Sidoarjo. 

"Meskipun operasi Tumpas Semeru berakhir kemarin Selasa, tetapi kami akan terus melanjutkan untuk melakukan operasi narkoba dan miras," tambahnya.

Berdasarkan data rilis, wilayah Waru dipredikat menjadi Polsek dengan nilai ungkap kasus kriminal tertinggi dalam Operaai Tumpas Semeru yang digelar selama 12 hari tersebut. 
Menurut Kapolresta, hal itu disebabkan karena wilayah tersebut merupakan akses utama dari Surabaya untuk masuk ke Sidoarjo. 

"Kepadatan penduduk, banyaknya industri dan keberadaan terminal Bungurasih itu sangat berpengaruh terhadap angka kriminal di Waru. Karena terminal Bungurasih, menjadi akses keluar masuk orang. Dan hal itu kami beri perhatian khusus serta kami evaluasi dari hasil ungkap kali ini, dan kepada Polsek atau jajaran yg berprestasi akan saya berikan reward," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Sidoarjo KH. Abdul Wachid Harun sangat mengapresiasi di laksanakannya operasi tumpas narkoba semeru 2018 tersebut. Mudah-mudahan, hal ini membawa efek jera bagi pelaku dan syukur kalau bisa menghapus semuanya. Karena sebentar lagi menghadapi bulan suci ramadan. 

"Kami mendukung sepenuhnya, niatan baik dan ikhlas polresta Sidoarjo untuk memberantas sampai ke akar-akarnya, demi generasi muda di Sidoarjo," katanya.

Menghadapi bulan Suci ramadan yang tinggal menghitung hari, MUI Sidoarjo akan berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo untuk menutup semua tempat hiburan malam. 
"H-2 biasanya kami minta agar rumah hiburan ditutup termasuk apa saja yang terkait, agar suasana ramadhan khidmat dan nyaman," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua GP Ansor Kabupaten Sidoarjo H Rizza Ali Faizin yang juga hadir dalam acara yang digelar di halaman Mapolresta Sidoarjo mengatakan, siap mendukung pemberantasan miras dan narkoba di wilayah Sidoarjo. Ansor juga siap menjadi mitra Polresta Sidoarjo dalam pemberantasan miras dan narkoba di wilayah Sidoarjo. 

"Kami Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo siap mendukung dan bermitra dengan Polresta Sidoarjo, dalam pemberantasan miras dan narkoba di wilayah Sidoarjo," ungkapnya.  (ags/jum)


SHARE

Author: verified_user

0 komentar: