Lamongan, MotimNews. Pengalihan arus lalu lintas di jalur Pantura akibat ambruknya Jembatan Widang penghubung Lamongan - Tuban, Selasa (17/04) lalu, membuat jalan raya Daendels yang menjadi jalur alternatif mengalami kepadatan kendaraan
"Sejak lalu lintas dialihkan ke jalur ini, jalan Daendels mengalami kepadatan kendaraan, bahkan seringkali terjadi kemacetan panjang," kata Masnan Abbas, salah seorang warga Brondong, Kabupaten Lamongan, Senin (23/04).
Ruas jalan raya yang sempit dengan volume kendaraan yang tinggi serta banyaknya kendaaan besar bertonase berat melintas dua arah berlawanan membuat laju kendaraan menjadi lambat.
"Jalannya sempit, semua kendaraan dialihkan ke jalur sini dan kendaraannya besar- besar yang lewat. Yah, pasti macet," kata Sutrisno, salah seorang pengemudi trailer yang melintas.
Sutrisno, pengemudi asal Batang, Jawa tengah mengaku sudah 11 jam terjebak macet di jalur alternatif itu. "Mulai terjebak macet dari jam 3 pagi di Palang sampai sekarang jam 13 siang baru nyampai jembatan Sedayu Lawas, Brondong. Katanya sih ada mobil mogok tidak kuat menanjak," terangnya.
Pahahal, sopir yang biasa mengangkut plat baja dari Jakarta menuju Surabaya itu mengaku biasanya perjalanan dari Tuban ke Surabaya hanya tiga jam jika perjalanan lancar tanpa hambatan.
Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Argya Satria membenarkan adanya kepadatan kendaraan pasca pengalihan arus lalu lintas itu. "Iya ada kepadatan arus lalu lintas di jalur alternatif sementara ini, karena kendaraan dari Jawa Tengah melalui Tuban arah Surabaya dialihkan ke jalan Daendels," kata AKP Argya Satria.
Sejumlah petugas Satlantas Polres Lamongan disiagakan di beberapa titik sepanjang jalan raya deandles Lamongan untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap tertib dan lancar.
Polisi mengimbau kepada para pengemudi kendaraan yang melintas di jalur alternatif agar tetap mematuhi rambu - rambu lalu lintas yang sudah di buat oleh petugas.[]
0 komentar: