Selasa, 24 April 2018

Jumlah Bayi Kerdil Cukup Tinggi di Bondowoso

SHARE
Bondowoso, MotimNews. Data yang tercatat di Dinas Kesehatan Bondowoso setidaknya ada sekitar 38,4 persen dari 306 balita yang diukur, kondisi bayi yang menderita Stunting (gagal tumbuh/kerdil). Banyak faktor yang menyebabkan bayi tidak tumbuh secara normal.

Tak tanggung-tanggung, jumlah balita yang menderita stunting di Bondowoso cukup tinggi sehingga untuk menekannya, pihak Dinas Kesehatan menggandeng sejumlah pihak untuk membantu mensosialisasikan agar bayi tumbuh normal dan sehat.

Humas Dinas Kesehatan Bondowoso, Sugianto, mengatakan jika banyaknya balita yang menderita Stunting karena beberapa faktor, dan di Bondowoso jumlahnya masih tertinggi dibandingkan daerah lain.

“Untuk angka stunting di Bondowoso memang lebih tinggi dibanding kota lainnya. Dari jumlah 306 balita yang diukur, tercatat 44 balita sangat pendek, 73 balita pendek dan yang normal sebanyak 189 bayi,” ujarnya.

 Lebih lanjut, Sugianto menjelaskan, penyebab stunting di Bondowoso menurutnya lantaran  praktek pengasuhan yang kurang baik, kurangnya asupan air susu ibu (ASI) dan kurangnya pemberian makanan pendamping ASI.

“Ada beberapa penyebab, diantaranya, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan masa kehamilan. Kemudian usia anak 0-6 bulan belum mendapatkan ASI eksklusif dan 2 dari 3 anak yang usianya di bawah dua tahun tidak menerima makanan pendamping ASI,” imbuhnya.

Terbatasnya layanan kesehatan Antenatal Care (ANC), untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

“Artinya, 2 dari 3 ibu hamil di Bondowoso masih belum siap dan belum mengkonsumsi suplemen secara mandiri. Artinya, dikasih saja tidak diminum, apalagi tidak diberi,” tukasnya.

Sebelumnya, angka penderita stunting di Kabupaten Bondowoso diakui tertinggi ketiga di Jawa Timur oleh Anggota DPR RI Komisi IX dari F-PKB, Nihayatul Wafiroh saat pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) beberapa waktu lalu. (sug)

SHARE

Author: verified_user

0 komentar: