Manager PLN Area Jember Ardian Egusfi kepada sejumlah wartawan menyampaikan, untuk pelaksaan UNBK SMA di Jember, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas pendidikan provinsi, dan siaganya PLN seperti siaganya lebaran dan tahun baru. Kami 24 jam untuk menjaga agar pelaksanaan ujian berlangsung baik,” ujar Ardian, Senin pagi (9/4).
Sementara untuk proses pemeliharaan, lanjut Ardian, pihaknya melakukan penundaan, dan sebelum pelaksanaan UNBK sudah dilakukan.
“Jadi kami menunda pemeliharaan, dan apabila terpaksa harus ada gangguan, kami siaga dengan menempatkan rekan-rekan di sejumlah titik rawan. Jadi ada gangguan langsung kami lakukan pemindahan jalur (aliran listrik) dari tempat lain,” jelasnya.
Lebih jauh Ardian menyampaikan, sebagai langkah antisipasi untuk wilayah pinggiran Jember yang sering dilakukan pemadaman, pihaknya menempatkan petugas di sejumlah sekolah agar dapat segera melakukan perawatan dan tidak mengganggu jalannya UNBK tersebut.
“Di sekolah-sekolah kami tempatkan petugas juga, dan patroli. Sehingga bisa segera membantu untuk mengatasi aliran listrik yang bermasalah,” katanya.
Terkait penyebab terjadinya gangguan aliran listrik di daerah pinggiran sehingga sering terjadi pemadaman, Ardian menyampaikan, bahwa hal itu disebabkan karena seringnya cuaca buruk yang terjadi.
“Karena setiap sore ini, cuaca yang luar biasa, bahkan (sering terjadi) angin ribut. Kamipun sudah melakukan antisipasi, tetapi ada pohon yang bisa roboh, dan mengganggu jaringan. Padahal sesuai standar sudah berjarak 3 meter, namun rantingnya bisa terbang. Sehingga hal itu yang tidak bisa kami antisipasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember Lutfi Isa Ansori menyampaikan, terkait kendala listrik dan antisipasinya, pihaknya sudah mempersiapkan genset di setiap-setiap sekolah yang melaksanakan UNBK tingkat SMA.
“Langkah antisipasi menyiapkan genset tersebut, sudah jauh-jauh hari kami lakukan. Selain kami juga berkoordinasi dengan pihak PLN. Kemudian juga sebagai langkah antisipasi lain, atas izin dari provinsi, (jeda waktu pelaksanaan ujian) biasanya satu jam, kami majukan menjadi setengah jam,” ujar Lutfi.
“Jadi jika saat sore hari di Jember ini hujan, tidak mengganggu pelaksanaan ujian,” sambungnya.
Terkait kebutuhan akses internet, agar pelaksaan UNBK yang sangat membutuhkan jaringan agar dapat online secara penuh.
“Sekolah-sekolah pinggiran (yang jaringan internetnya agak susah), menggunakan pemasangan tower, tidak menggunakan jaringan speedy (internet dengan kabel biasa). Server juga kita siapkan dan ada cadangan,” tandasnya.
“Bahkan jika ada siswa yang terpaksa tidak bisa ikut ujian, minggu depan dapat ikut susulan,” imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi dan pemantauan agar pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA di Kabupaten Jember berjalan dengan baik dan lancar, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo memantau langsung pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah tingkat SMA.
Dari pemantauan tersebut, Kusworo juga melakukan langkah preventif dengan mengecek langsung kebutuhan listrik dengan mendatangi kantor PLN Jember. Kepada sejumlah wartawan Kusworo menyampaikan, pihaknya sengaja melakukan pemantauan langsung ke sejumlah sekolah, untuk menjaga pelaksanaan ujian agar berjalan dengan baik dan lancar.
“Dari pemantauan kami Polres Jember bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember, dan PLN, dari empat sekolah yang kita datangi, pelaksanaannya baik, dan rata-rata komputer tersedia cukup. Bahkan ada sejumlah sekolah yang tidak memiliki komputer, bergabung (pelaksanaan ujian) di SMAN 1,” ujar Kusworo.(ata/sp)
0 komentar: