Jember, MotimNews. Berbagai upaya terus dilakukan pihak sekolah dan pihak terkait lainnya, agar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA – MA, berjalan dengan lancar. Seperti yang dilakukan SMAN 1 Kalisat, yang terpaksa membangun tower agar bisa tersambung ke internet.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Jember Lutfi Isa Ansori melakukan pengecekan pelaksanaan UNBK di sekolah pinggiran yang salah satunya SMAN 1 Kalisat. Dirinya mengatakan, untuk di kota sangat terbantu dengan jaringan internet milik BUMN yakni Telkom.
Namun, kondisi berbeda di pinggiran. Pihaknya menemukan ternyata di sekolah ini jaringan provider pemerintah yakni Telkom belum masuk.
“Hal itu sudah biasa terjadi di sejumlah sekolah yang lokasinya di desa pinggiran karena jaringan internet Telkom belum bisa,” jelasnya. Seandainya pun sudah ada tetapi masih belum stabil.
Akhirnya pihak sekolah harus memutar cara untuk bisa tetap melakukan UNBK dengan lancar.
“Persoalan jaringan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran UNBK, sebab untuk dilakukan secara online,” jelasnya.
Karena semua siswa sebelum mengerjakan soal harus melakukan log in atau masuk akun terlebih dahulu.
Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh pihak sekolah dengan melakukan cara untuk bisa melaksanakan UNBK dengan lancar. Salah satunya menggandeng provider swasta untuk menyediakan jaringan internet di sekolah. “Bahkan untuk SMAN 1 Kalisat ini sampai membangun tower,” tutur Lutfi.
Tower inilah yang digunakan untuk menangkap sinyal dari para provider swasta tersebut. “Alhamdulillah bisa melaksanakan UNBK dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kalisat, Karniyanto kepada sejumlah media menuturkan jika pihaknya melakukan pemasangan tower ini sudah sejak tahun lalu.
“Ini sudah tahun kedua. Untuk tahun kemarin 2017 malah lab komputernya pinjam,” ungkap Karniyanto. Bahkan sebagian besar tahun lalu meminjam laptop kepada siswa yang punya untuk membawa. Sehingga bisa ikut UNBK tahun ini pihak sekolah sudah memiliki laboratorium komputer dengan PC semua.
Namun, diakuinya jika ada kendala lainnya yakni akibat lemahnya sinyal Telkom di sekitar Kecamatan Kalisat, pelaksanaan UNBK mengajak kerjasama provider lain untuk pasang tower sendiri. Sementara untuk operatornya dari Jember.
“Karena di Kalisat belum ada kabel optik, sehingga untuk antisipasi menggunakan tower sendiri,” jelasnya.
Bahkan untuk biaya pembangunan tower, jaringan dan lain sebagainya menghabiskan biaya mencapai Rp 110 juta. Itu semua didanai mandiri oleh pihak sekolah dan bantuan dari masyarakat.
“Pemasangan tower untuk server serta jaringan sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu,” jelas Karniyanto.
Pemasangan tower sendiri tersebut membuat sinyal internet menjadi lebih stabil dibandingkan dengan menggunakan jaringan Telkom.
“Karena untuk UNBK ini perlu jaringan yang stabil, terutama untuk upload. Sehingga butuh yang kapasitas besar,” jelasnya.
Dengan menggunakan tower ini sudah tidak ada lagi kendala masalah jaringan. Sehingga pelaksanaan UNBK berjalan lancar dan tidak terganggu persoalan teknis.
Terkait kebutuhan akses internet, agar pelaksaan UNBK yang sangat membutuhkan jaringan agar dapat online secara penuh.
“Sekolah-sekolah pinggiran (yang jaringan internetnya agak susah), menggunakan pemasangan tower,” jelasnya. Sehingga tidak menggunakan jaringan speedy internet dengan kabel biasa. “Server juga kita siapkan dan ada cadangan,” tandasnya. (sp)
0 komentar: